Menurut Wikipedia, investasi adalah kegiatan menanam modal baik langsung atau tidak, dengan harapan suatu saat nanti mendapatkan keuntungan dari modal tersebut.
Bagi yang muslim. Otomatis sepakat bahwa anak adalah investasi paling berharga, yaitu sebagai tabungan akhirat.
Pada umumnya setiap orang tua ingin punya investasi dalam bentuk harta berupa materi. Misalnya uang, emas, saham, tanah, dan sebagainya. Harganya pun tidak murah. Mulai jutaan, milyaran sampai triliunan. Mayoritas orang setiap hari berburu investasi mahal tersebut.
Nah ada investasi. Ada juga konsumsi.
Menurut Wikipedia, konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi daya guna suatu benda baik barang atau jasa, untuk memenuhi kebutuhan secara langsung.
Sekarang Ayah Bunda paham bedanya sebagi berikut :
Investasi di analogikan, mengeluarkan 100 berharap suatu saat dapat 1000.
Konsumsi di analogikan, menghabiskan 100 menjadi 50 atau menjadi 0.
Kita sepakat investasi materi memang sangat penting. Tapi jangan sampai investasi untuk anak sampai terlewat. Padahal harga investasi buat anak bisa mulai dari harga yang sagat terjangkau. Misalnya investasi renang.
Bayangkan biaya investasi renang buat anak sekitar 300-500 ribu per bulan. Supaya anak benar-benar bisa jago berenang dan menguasai semua gaya asumsi selama 6 bulan. Bisa lebih cepat, bisa juga lebih lambat. Taruhlah harga les renang pada angka 500rb per bulan selama 6 bulan.
Jadi total biaya les renang : Rp 500.000 x 6 = Rp 3.000.000
Total harga diatas masih sangat masuk akal. Buktinya sebagian Ayah Bunda belikan smartphone buat anak lebih dari 3 juta. Padahal usia pake smartphone paling lama 5 tahun, setelah itu akan rusak dan tak bisa dipake lagi. Belum lagi pulsanya setiap bulan?
Beda cerita jika Ayah Bunda mengeluarkan investasi les renang 3 juta. Anak akan bisa jago renang seumur hidupnya. Sampai dewasa menjadi nilai keahlian yang tak akan pernah hilang atau rusak. Tertanam dan terpatri di dalam tubuh anak selamanya. Kabar baiknya, total 3 juta dibayar setiap bulan.
Jadi mulailah sejak sekarang bukan hanya investasi pada materi. Tapi juga rajin investasi untuk buah hati Ayah Bunda. Sehingga semua prioritas bisa terpenuhi.