Teori Gunung Es disebut The Iceberg Illution. Dalam Psikologi, pertama kali dicetuskan oleh Bapak Psikologi, yakni Sigmund Freud, ia menggunakan perumpamaan gunung es ini untuk menjelaskan teorinya tentang pikiran manusia.
Hah, kenapa gunung es? Nggak gunung Merapi saja gitu yang deket, ngapain jauh-jauh ke gunung es?
Begini Ayah Bunda, gunung es itu biasanya dipermukaan nampak kecil. Tapi di dalam air bongkahan esnya jauh lebih besar berkali-kali lipat.
Singkatnya begini, sesuatu yang terlihat oleh mata manusia mayoritas dipengaruhi oleh banyak sekali komponen yang tidak terlihat. Paham?
Sehingga hal ini menjadi semacam rumus dalam kehidupan manusia, terutama dalam sebuah pencapaian tertentu. Mulai anak kecil, dewasa, hingga orang tua. Semua usia, semua bidang.
Termasuk dalam pencapaian : anak bisa jago berenang.
Nah.. Dalam kasus les berenang anak-anak. Kami mengamati dan melakukan penelitian selama bertahun-tahun menggunakan metode titenologi, hehe
Dalam proses les berenang setiap anak, ada banyak hal yang berkaitan dengan kesakitan dan kesusahpayahan. Jadi misalnya, Ayah Bunda nonton video seorang anak yang jago berenang dengan sangat lincah. Dibalik video keren tersebut ada sebuah proses berat yang harus dia lalui.
Orang tua yang awam dengan dunia les renang, biasanya otomatis memiliki persepsi bahwa itu bisa dicapai dengan mudah dan instan.