Aktifitas berenang bagi anak banyak menguras energi. Ditambah suhu tubuhnya beradaptasi menyesuaikan air kolam renang. Wajar anak merasa lapar. Nah aktifitas makan ketika berenang sangat tidak disarankan. Berikut beberapa risiko yang bisa muncul akibat makan sembari berenang
- Perut suduken atau side stitch
Risiko paling ringan adalah perut akan berasa begah. Lebih lanjut anak mengalami suduken atau side stitch. Hal tersebut bisa membuat anak merasa tidak nyaman saat beraktifitas renang.
- Muntah di kolam renang
Sesuai hukum archimedes, yaitu ketika anak berenang ada gaya dorong ke atas. Sehingga isi perut anak yang penuh menjadi dinamis. Mirip naik kendaraan roda empat dijalan bergelombang. Akhirnya isi perut berpotensi naik ke kerongkongan dan muntah.
- Terjadi kram perut
Aktifitas renang yang kuat dapat mengarahkan aliran darah menjauh dari daerah pencernaan ke kulit dan otot lengan serta kaki. Roshini Rajapaksa, seorang gastroentrologist dari New York University School of Medicine mencatat, perut yang penuh sehabis makan dapat menyebabkan kram jika anak berenang terlalu bersemangat dan banyak bermanuver. Kram perut mengakibatkan risiko tenggelam, jika terjadi dikolam renang yang dalam.
- Makanan masuk paru-paru
Masih ingat seorang anak 7 tahun yang viral karena meninggal dunia usai mengunyah sushi sambil berenang? Ceritanya, anak tersebut disuapi sushi oleh orang tuanya di sela-sela waktu ia berenang. Kemudian anak melanjutkan berenang sebelum selesai mengunyah dan menelan sushi yang ia makan. Tak berselang lama, anak tersebut keluar kolam dalam keadaan sudah lemas lalu tertidur di kursi. Bundanya tak curiga, ia berpikir putranya hanya kelelahan. Namun ketika diperiksa, bocah tersebut sudah tak bernyawa.
Menurut ahli, hal tersebut terjadi aspirasi, yakni masuknya makanan bukan ke saluran pencernaan namun ke saluran pernapasan. Pada anak, saluran napasnya lebih kecil. Bila makanan masuk ke saluran napas, berisiko menutup saluran napas utama sehingga terjadi chocking atau tersedak.
Sebuah penelitian juga dilakukan di Tokyo Womens’s Medical University mengungkap bahwa jeda waktu antara makan dengan berenang berhubungan dengan risiko kemataian. Makin pendek jedanya, makin besar risiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kematian.
Apalagi berenang sembari makan?